Nasihat ini penting untuk semua calon jamaah haji dan umrah mengingat banyaknya kesalahan-kesalahan dan kebid’ahan yang terjadi pada prosesi haji dan umrah.
Nabi Muhammad SAW hanya berhaji sekali dan beliau bersabda yang artinya
,”Ambillah dariku manasik kalian.” (HR. Muslim)
Seharusnya manasik ini gampang diikuti karena contoh hanya diberikan sekali oleh beliau, namun mengapa banyak terdistorsi? Salah satu penyebabnya adalah lemahnya ilmu dari para jamaah.
Dengan menjamurnya KBIH dan travel haji, membuat sebagian besar jamaah menggampangkannya, Toh nanti akan ada pembimbing, toh nanti akan dipandu, toh ada buku doa dsb. Masalahnya, apakah anda yakin akan tetap bersama rombongan anda?, bagaimana bila anda mendadak terpaksa harus ke toilet? atau harus menunggui orang tua anda yang berjalan pelan-pelan?, atau anda terdesak oleh jamaah lain sehingga terpisah? Bagi sebagian besar jamaah yang mengalami kasus ini akhirnya meramu sendiri tata caranya, sehingga bukan hal yang aneh bila anda mendapati jamaah yang melakukan tahallul setelah sa’I dan thawaf haji (thafaf Ifadhah), tidak shalat 2 rakaat setelah selesai tawaf, menjama’ melempar jumrah, dan banyak lagi tata cara menyimpang yang terjadi.
Mengingat bahwa ibadah haji dan umrah ini memerlukan biaya yang besar, amatlah sangat disayangkan kalau calon jamaah tidak menguasai tata cara yang sesuai sunnah. Insya Allah tidak sulit, anda tidak harus menghafalkan doa berbahasa Arab segambreng karena hanya akan membuat anda panik. Yang harus anda ingat hanya doa di antara Rukun Yamani dan Rukun Hajar Aswad, doa saat memulai sa’i dan doa diantara dua diantara dua lampu hijau (untuk laki-laki), selanjutnya terserah anda sesuai hajat masing-masing, dengan bahasa apapun yang anda pahami.
Yang lebih penting untuk anda ingat adalah urutannya, sunnah-sunnahnya dan larangannya.
Dengan melakukan ibadah secara mandiri banyak keuntungan untuk calon jamaah.
- Anda tidak perlu membuat aneka formasi demi mempertahankan rombongan anda,
- Anda dapat mengatur sendiri ritme anda, dan bisa dengan bebas berlama-lama berdo’a di tempat yang mustajab
- Anda akan terhindar dari kemungkinan mendzalimi jamaah lain akibat desakan anda
- Anda bisa mengatur waktu ibadah anda sendiri, kapan anda tawaf, sa’i atau melempar jumrah (tentunya dalam koridor waktu yang sudah ditetapkan)
Jadi, gunakan waktu anda pada saat bimbingan sebaik-baiknya untuk memahami urutan manasik sekecil-kecilnya. Bila anda benar-benar tidak punya waktu, setidak-tidaknya gunakan waktu sebelas jam anda di pesawat.
Percayalah, beribadah haji dan umrah secara mandiri lebih nyaman dan menyenangkan.
No comments:
Post a Comment