Friday, September 30, 2011

Kisah tentang Kiswah


Seperti halnya Ka’bah dan Masjid Al Haram sendiri, Kiswah (kain penutup ka’bah) juga punya sejarah yang menarik.

Ada beberapa sumber yang menyatakan bahwa orang pertama yang menyelimuti Ka’bah adalah Nabi Ismail a.s. Sumber yang lain menyatakan Kiswah pertama dibuat oleh Adnan bin Ad, moyang Nabi Muhammad saw. Tapi sumber lain menyebutkan bahwa Tub’a, Raja Humayyur di Yaman adalah orang pertama yang memulai tradisi ini.

Sejarah juga menyebutkan pada masa sebelum Islam, Abu Rabi’ah Bin Amr Al Makhzoumi, orang kaya pada masa itu membuat perjanjian dengan suku Quraish (suku yang menguasai kota makkah saat itu) bahwa beliau akan menyediakan kain penutup ka’bah ini selama setahun, lalu tahun berikutnya giliran suku Quraish. Perjanjian ini terus berlangsung sampai beliau meninggal.

Nabi Muhammad dan umat Muslim pada masa awal Islam tidak ambil bagian dalam menutup Ka’bah, karena suku Quraish tidak mengijinkan, tetapi setelah pendudukan Makkah, Nabi membiarkan kiswah suku Quraish berada ditempatnya sampai akhirnya kiswah ini terbakar  gara-gara seorang wanita mengasapi Ka’bah. Rasulullah lalu menutup Ka’bah dengan kain dari Yaman.  Setelah Rasul wafat, para kalifah melanjutkan tradisi ini, Kalifah Umar bin Khattab konon memotong-motong kiswah yang lama lalu membagikannya ke pada jamaah haji untuk memayungi jamaah dari sengatan hawa panas kota Makkah.

Kalifah Muawiyah lalu mendandani Ka’bah dua kali setahun. Kemudian Yazid bin Muawiyah, Ibnu al Zubair adalah kalifah yang memulai membuatnya dari sutra. Pada masa ini tradisi yang berlaku, kiswah yang lama tetap terpasang, sementara kiswah yang baru menutupinya, hal ini berlangsung sampai masa kekalifahan Abbasyiah, Al Mahdi. Beliau yang menunaikan haji pada tahun 160 H dan menyaksikan bahwa hal ini menyebabkan kerusakan pada ka’bah karena menanggung berat kiswah yang terus menumpuk, lalu membuat kebijakan bahwa hanya satu lembar kiswah saja yang menutupi Ka’bah pada satu waktu.

Kalifah Al Mamun malah mengganti kiswah tiga kali setahun, merah setiap tanggal 8 Dzulhijjah, Gabati Putih pada tanggal 1 Rajab dan bokat merah lagi pada tanggal 29 Ramadhan, kalifah sesudahnya Al Nasir mengganti lagi warna Kiswah menjadi hijau, akan tetapi setelah berjalan beberapa lama, kalifah Al Nasir memutuskan untuk menggunakan warna hitam yang dipertahankan sampai saat ini.

Sementara itu, Sitarah (bagian yang menutupi pintu kaabah) yang dinamakan burqa mulai diperkenalkan tahun 810 H. Antara tahun 816 dan 818 H, sitarah ini dihentikan tapi dimulai lagi tahun 819H sampai sekarang.

Lokasi pembuatan kiswah pada massa Kalifah As-Salih Ayyub, dilakukan di Mesir dan dikirim dengan parade besar-besaran tahunan sebelum musim haji, materialnya didatangkan dari Sudan, Mesir, India dan Irak. Tradisi ini berlanjut sampai masa kekuasan Turki berakhir dan digantikan oleh Kerajaan Arab Saudi pada masa PD I.

Raja Abdul Azis membangun pabrik kiswah di Mekkah, berikutnya pabrik kiswah yang baru di bangun di Um al Joud atas perintah Raja Faisal di tahun 1382 H.

Kiswah sekarang ini terbuat dari sutra hitam yang tebal dengan bordiran benang emas, sementara sitarah-nya terbuat dari material yang sama yang dibordir dengan benang emas dan perak. Pada awalnya semua pekerjaan dilakukan dengan tangan, akan tetapi seiring dengan perkembangan jaman dan demi kecepatan pembuatannya proses border dilakukan dengan mesin dan computer.  Pembuatan kiswah sendiri menelan biaya SR 17,000,000 untuk menutup area seluas 658m2,  dibutuhkan total 670 kg kain sutra alam dan 15kg benang emas murni untuk membordirnya

Pada masa kerajaan Saudi, penggantian kiswah dilakukan setiap tanggal 9 Dzulhijjah, saat semua jamaah haji sedang berada di Arafah untuk melakukan wukuf. Kiswah yang lama akan dipotong-potong dan diberikan sebagai suvenir untuk tamu kerajaan, dan organisasi Islam. Sebagian lagi dijual sebagai suvenir untk para jamaah haji.

Last but not least, tahukah anda apa tulisan yang tersulam di kiswah?

Tulisan itu adalah kalimat syahadat, "La Ilaha Ila Allah , Muhammadar Rasulullah". "Allah Azza wa jalla", "Subhanallah wa bihamdihi", "Subhanallahil Adziim", "Ya hanan", "Ya Manan" sementara bagian yang melingkar di sekeliling Ka’bah adalah sulaman Surat Al Ikhlas

Imam-Imam Masjidil Haram

Sekedar untuk pengetahuan anda, Imam-imam masjid al Haram sekarang ini adalah :
  • Sheikh Dr.Abdul Rahman As Sudais (عبد الرحمن السديس). Kepala imam masjid Haram,
  • Sheikh Dr. Saud Al-Shuraim ( سعود بن إبراهيم الشريم). Hakim pengadilan tinggi Mekkah; Wakil kepala imam masjid Haram
  • Sheikh Abdullah Awad Al Juhany (عبدالله عواد الجهني), sebelumnya adalah imam masjid Nabawi, dan menjadi imam tetap Masjid Haram sejak tahun 2007
  • Sheikh Dr. Maher Al Mueaqly (ماهر المعيقلي), menjadi imam sejak tahun 2007
  • Sheikh Dr. Khaled Al Ghamdi (خالد الغامدي) ( ditunjuk setelah musim haji tahun 2008)
  • Sheikh Dr. Salih bin Abdullah al Humaid (صالح بن حميد).
  • Sheikh Dr. Usaama bin Abdullah al Khayyat (أسامة بن عبدالله خياط).
  • Sheikh Dr. Salih Al-Talib (صالح ال طالب). Hakin di Pengadilan Tinggi Mekah, dan menjadi imam sejak tahun 2003
  • Sheikh Faisal Al Ghazzawi (فيصل غزاوي) (ditunjuk setelah musim haji tahun 2008)

Wednesday, September 28, 2011

Abraj Al Bait



Para jamaah haji/umrah kita kebanyakan menyebut gedung ini jam besar atau gedung jam atau menara jam. Gedung ini sering digunakan sebagai tempat janjian bertemu mengingat bentuknya gampang dikenali dari berbagai penjuru Masjid Haram, ya wajar saja, jam besar dipuncak menaranya yang tercatat sebagai jam terbesar di dunia saat ini terlihat dalam radius 25 km!!, , mengalahkan Big Ben di Inggris dan Allen Bradley Clock Tower di Amerika. Bangunan ini juga mencatat rekor sebagai bangunan tertinggi kedua di dunia setelah Menara Al Buruj di Dubai.

Nama resmi bangungan ini adalah Abraj al Bait, terletak tepat di depan Pintu King Fahd (pintu no.1).  Pembangunannya dimulai sejak tahun 2004 oleh kontraktor Saudi bin Ladin Group, direncanakan akan selesai tahun 2011 ini dan grand openingnya di tahun 2012, meskipun shopping mall-nya sudah beroperasi sejak tahun 2006

Apa saja yang ada di dalamnya?, rencananya gedung yang pembangunannya menelan biaya US$ 800 juta akan memiliki total 95 tingkat dengan total luasan lantai 1.500.000 m2 terdiri dari shopping mall, hotel bintang 5, area parkir yang sanggup menampung lebih dari sejuta kendaraan, dua landasan helicopter dan tentu saja bussines center.

Gedung ini juga memiliki area observasi yang tentunya berguna untuk menentukan hilal tanda masuknya bulan Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah…

Bagi anda yang menyukai barang branded dan gemar nongkrong di cafe, Abraj al Bait shopping mall adalah tempat yang tepat, disini ada café Starbuck, begitu juga counter NEXT, Mothercare dsb. Konter-konter ini tidak ada di pertokoan Hilton..

Dengan segala fasilitas dan kemegahannya, wajar khan kalo Abraj al Bait menjadi ikon baru kota Makkah selain masjid Al Haram tentunya..

Friday, September 23, 2011

Mengenal Sejarah Masjidil Haram


Bagi calon jamaah haji/umrah atau yang sudah/sering melaksanakannya, rasanya tidak lengkap bila tidak mengenal sejarah Masjidil Haram, karena di masjid ini jamaah menghabiskan sebagian besar waktu. Mengapa ada bagian yang terlihat tua sekali dan terlihat modern sekali. Berikut adalah sekelumit sejarah Masjid Al Haram yang dirangkum dari berbagai sumber.

Masjid Haram pertama kali dibangun pada masa kekalifahan Umar bin Khattab r.a. Saat itu beliau  menggusur rumah disekitar ka’bah dan membangun tembok setinggi 1.5 m untuk memagari area shalat yang sekarang menjadi area thawaf. Penggusuran ini untuk mengakomodasi jumlah jamaah haji yang terus meningkat. Kalifah sesudahnya Ustman bin Affan r.a memperbesar area ini dan beliaulah yang pertama kali membangun atap masjid Al Haram.

Di tahun 692 pada masa kekalifahan bani Umayyah, kalifah Abdul Malik bin Marwan, dinding luar masjid ditinggikan dan kolom-kolom utama peninggalan khalifah Ustman dicat emas. Putra beliau Al Walid bin Abdul Malik  (705-715) melanjutkan pembangunan dengan mengganti pilar-pilar masjid yang terbuat dari kayu dengan marmer dan mendekorasi lengkungan atapnya dengan mosaic yang indah.

Selanjutnya pada masa kekalifahan Abbasyiah,  Khalifah Abu Ja’far al-Mansur (754-775) menambahkan juga hiasan mosaic pada pilar-pilar masjid, Beliau juga memperbesar area sebelah utara dan barat dan membangun menara dari pintu Umrah (bab al Umra).

Di tahun 777, semakin banyaknya jamaah haji membuat Kalifah al-Mahdi (775-785) memerintahkan untuk menggusur sebagian rumah di sekitar masjid dan membangun ulang masjid. Pilar-pilar marmer didatangkan dari Mesir dan Syiria dan didekorasi dengan lapisan kayu jati. Al Mahdi juga mendirikan tiga menara lagi diatas pintu Salam (bab as Salam), pintu Ali (bab Ali) dan pintu al-Wadi

Tahun 1399, sayang sekali bagian utara masjid terbakar. Kebakaran yang mengakibatkan kerusakan lebih dari 100 pilar dan meruntuhkan sebagian atap masjid, bagian yang tersisa juga rusak karena banjir. Oleh karena itu Mamluk Sultan Nasir Faraj bin Barquq (1399-1405) membangun kembali masjid. Pilar marmer yang rusak diganti dengan pilar batu yang didatangkan dari gunung disekitar wilayah Hijaz dan atap dirapikan dengan kayu lokal yang didatangkan dari Taif.

Sultan-sultan di masa kekalifahan Ottoman juga berpartisipasi dalam pengembangan masjid cantik ini. Tahun 1571 Sultan Selim II bahkan menggunakan jasa Arsitek khusus untuk merenovasi masjid. Sang Arsitek, Sinan, mengganti atap datar  dengan kubah-kubah yang dihiasi dengan kaligrafi didalamnya. Kolom-kolom baru didatangkan dari bukit Syam ditempatkan diantara kolom-kolom lama untuk menunjang atap yang baru ini. Karena kerusakan akibat banjir di tahun 1611, Sultan Murad IV (1623-1640) merestorasi lagi masjid ini dan membangun ulang Ka’bah di tahun 1629. Masjid dibangun dengan batu-batu yang melengkung menaungi atap dan dihiasi dengan motif lingkaran medali di puncak-puncak lengkungannya. Bagian ini yang sampai sekarang masih terawat dengan baik dan dapat dilihat dari area thawaf. Lantai area thawaf juga diganti dengan marmer dan masjid sekarang memiliki 7 menara.

Kekuasaan Ottoman berakhir dimasa perang Dunia I dan digantikan dengan Kerajaan Arab Saudi yang mendedikasikan pemerintahannya sebagai Pelayan Dua Masjid. Pada masa ini perubahan besar-besaran dilakukan. Pembangunan pertama disponsori oleh Raja Abdul Aziz (1932-1953).  Pada masa ini akhirnya area Mas’a (tempat sa’i antara bukit Shafa dan Marwa akhirnya menjadi bagian dari masjid,. Masjid juga dibuat bertingkat, pintu utama yang baru juga dibangun.(sekarang bernama Pintu King Abdul Aziz), di selatan. Empat menara baru dibangun di dekat Babus Salam dan Bab al-Umrah, sementara 3 menara lainnya dipercantik.

Pembangunan tahap kedua dilakukan oleh Raja Fahd (1982-1998) yang sangat memperhatikan kesatuan dari desain yang dilakukan pada masa King Abdul Aziz, membangun sayap baru dan membangun area shalat diluar masjid. Area baru ini bisa diakses dari pintu baru yang tak kalah cantiknya dengan pintu King Abdul Aziz. Pintu ini diberi nama Pintu King Fahd.
Pada masa ini sirkulasi pendingin udara mulai tersembunyi di balik pliar-pilar marmer cantik. Sayap baru ini juga ditandai dengan 3 kubah besar yang dihiasi dengan ukiran dari gips. Lampu-lampu gantung yang cantik juga mulai dipasang, dinding masjid juga dilapisi dengan marmer.

BAgian atap juga direnovasi supaya bisa digunakan sebagai tempat shalat pada saat puncak ibadah haji,   luberan jamaah juga bisa ditampung di bagian luar masjid yang sekarang bisa digunakan sebagai area shalat.

Renovasi tahap ketiga dari Masjid Al-Haram berlangsung dari tahun 1998-2005 masjid dikembangkan dengan penambahan beberapa pintu, penambahan area shalat diluar masjid, pembangunan ekskalator dan pengembangan wilayah Arafah, Mina dan Muzdalifah.

Setelah kematian Raja Fahd, renovasi tahap keempat dikomando oleh putra beliau yaitu Raja Abdullah yang rencananya berlangsung dari tahun 2007 sampai tahun 2020. Pada nantinya area Mina, Ararah, Muzdalifah dan Makkah akan menjadi satu kesatuan yang terintergrasi. Salah satu renovasi tahap ini adalah hilangnya Pasar Seng yang legendaris itu untuk melebarkan Mas’a dan menambah lagi area shalat. Pada saat ini masjid Haram konon bisa menampung sekitar 4.000.000 jamaah...subhanallah...

Akan jadi seperti apa Masjidil Haram pada tahun 2020 kelak, kita tunggu saja…

Wednesday, September 21, 2011

Presentasi Program Umrah 2012 untuk Paguyuban Karyawati PT. Petrokimia Gresik

Pada tanggal 21 September, An-Nahl mendapat kesempatan untuk mempresentasikan program umrah di depan anggota Paguyuban  Karyawati PT. Petrokimia Gresik.

Paguyuban ini hendak melaksanakan kegiatan umrah bersama di tahun 2012 sehingga mereka perlu mendapat masukan tentang jadwal dan fasilitas yang akan mereka dapatkan di tanah suci.

Tidak hanya An Nahl, ada beberapa travel umrah lain diantaranya PT. Menara Suci Sejahtera, PT. Ebad Wisata, PT Cakra Tour, Mabruro yang memaparkan program unggulan mereka. Sungguh merupakan kehormatan bagi kami untuk ikut bersanding dengan deretan travel yang sudah punya nama besar di Gresik, mengingat umur perwakilan kami baru seumur jagung.

Travel mana yang akan dipilih? Let the best win..…


Tuesday, September 20, 2011

Disewakan : Perlengkapan Manasik Haji dan Umrah

Sebagai bagian dari layanan plus kami, An Nahl Gresik sementara ini memiliki properti berupa miniatur ka’bah, maqam Ibrahim, Hijr Ismail dan video manasik
Segera kami juga akan menyediakan miniatur jamarat

Apabila anda membutuhkan untuk meminjam perlengkapan diatas, anda bisa menghubungi kami, dengan syarat tidak sedang kami pakai.

Berapa biayanya ? kami tidak mematok biaya resmi, terserah anda. Akan tetapi, kami belum menyediakan layanan mobilisasi,  anda harus mengambil sendiri properti tersebut


Praktek Manasik Umrah Agustus 2011

Sebagai komitmen kami untuk memberikan layanan terbaik bagi calon tamu Allah, An Nahl Gresik menyelenggarakan praktek manasik umrah untuk para jamaah umrah yang berangkat di bulan Ramadhan tahun 2011.

Mengingat bahwa kondisi tanah suci yang selalu penuh, sehingga para jamaah sangat mungkin terlepas dari rombongan, dengan praktek ini kami berharap jamaah mampu melakukan ibadah secara mandiri tanpa harus tergantung dengan Mutawwif /Tour Leader.

Apabila setelah mendapat bimbingan visual dan praktek, calon jamaah masih kesulitan memahami urutan pelaksanaan ibadah, jangan segan-segan menghubungi kami, kami akan membantu anda setiap saat.

Dokumen Pendaftaran

Untuk berangkat umrah dan haji, dokumen pelengkap yang diperlukan untuk pendaftaran dan pengurusan visa di Arab Saudi sebagai berikut :

-         Mengisi formulir pendaftaran
-         Memiliki Paspor yang masih berlaku minimal sampai dengan 7 bulan dari tanggal keberangkatan
-         KSK asli dan fotokopi 2 lembar
-         KTP asli dan fotokopi 2 lembar
-         Surat Nikah asli dan fotokopi 2 lembar (untuk suami-istri)
-         Akte kelahiran asli dan fotokopi 2 lembar (untuk anak-anak)
-         Pas poto berwarna , latar belakang putih, fokus wajah 90% sebanyak 7 lembar ukuran 4 x 6 cm dan 5 lembar ukuran 3 x 4 cm
o        Poto tidak menggunakan seragam dinas (TNI, Polri, PNS)
§         Untuk wanita, poto wajib berjilbab
§         Untuk laki-laki poto tidak menggunaka peci/topi

-         Buku kuning / keterangan vaksinasi meningitis dan influenza
-         Surat keterangan mahram (khusus wanita yang berangkat sendiri dan berusia dibawah 45 th)
-         Membayar uang muka minimal US$400


Keterangan :
Vaksinasi meningitis / influenza dan buku kuning bisa didapatkan di Dinas Kesehatan terdekat

Apabila calon jamaah belum memiliki paspor, kami bisa membantu menguruskan dengan kelengkapan dokumen sebagai berikut:
-         KSK asli
-         KTP asli
-         Surat Nikah /kutipan akte nikah asli (bagi yang sudah menikah)
-         Surat pengantar pembuatan paspor dari instansi
-         Surat keterangan pensiun (khusus pensiunan)

Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi kami
 

Sunday, September 11, 2011

Tentang Kami

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Kami adalah kantor perwakilan dari grup An Nahl yang berkantor pusat di Malang, Jawa Timur.

Mengingat tingginya animo masyarakat Gresik dan sekitarnya untuk mendapatkan pelayanan umrah dan haji khusus, maka alhamdulillah pada tanggal 2 Mei 2011 An Nahl Gresik resmi beroperasi, jadi anda tidak perlu lagi bersusah payah ke Malang atau Surabaya.

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan mengunjungi kantor kami di Jl. Kalimantan 112 Gresik, telp/fax (031)3957734 di jam kerja 08:00-16:00, atau hotline kami di  085334786901 an. Asril Kurniadi dan 081938229438 an. Dodi Sudarmono (24 jam)

Insya Allah, kami akan membantu anda untuk memilih paket perjalanan haji dan umrah dengan harga dan fasilitas yang kompetitif, karena anda adalah tamu Allah SWT. Sungguh merupakan kebanggaan dan kebahagiaan kami untuk melayani anda.

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh

PT. An Nahl