Tuesday, October 18, 2011

Jabal Magnet

Orang Madinah menyebutnya  Manthaqotul Baido (Tanah Putih), tapi orang Indonesia menyebutnya Jabal Magnet (Gunung Magnet).

Letaknya kurang lebih 30 menit naik bis dari pusat kota Madinah ke arah Tabuk di Wadi al Jinn. Seperti umumnya jazirah Arab, Jabal Magnet ini kering, gersang dan panas. Lalu apa istimewanya?

Di gunung ini keanehan alam terjadi, dimana konon gaya gravitasi bumi disini lebih besar dari tempat lain dan sanggup menggerakkan bis yang berpenumpang penuh untuk melaju sekitar 120 km/jam, meskipun mesin mobil dalam keadaan mati.

Apa iya disini gaya gravitasinya memang lebih besar dari lain?, dari sumber http://www.faktailmiah.com/, para ahli menyimpulkan sebenarnya tidak ada yang istimewa.
Lah kok mobil bisa bergerak sendiri? Disini ada fenomena ilusi optic yang diciptakan oleh lereng, gunung, garis cakrawala  dan lansekap keseluruhan yang ‘menipu’ mata, sehingga jalanan yang seakan-akan menanjak itu sebenarnya menurun, itu sebabnya mobil bisa dengan mulus bergerak.
Tentu saja tipuan mata ini tidak terjadi diseluruh bagian gunung, hanya ada di titik khusus yang memungkinkan ilusi ini terjadi.

Hasil pengukuran GPS dipuncak tanjakan dan di lereng tanjakan membuktikan fenomena ilusi optik ini. Oleh karena itu SGS (Saudi Geological Survey) dan warga Madinah sendiri tidak pernah heboh mengenai adanya Jabal Magnet.

Bukan hanya di Madinah, ada beberapa tempat didunia yang memiliki efek serupa di China: (Liaoning, Shan Dong, Xi An), Taiwan, Utah, Uruguay, India (Ladakh), Korea, bahkan Indonesia.
Terlepas dari apapun itu, berwisata di gurun panas dan menikmati ilusi-nya bukan hal yang bisa kita lihat setiap hari dan ini adalah tanda-tanda kebesaran Allah SWT.

foto dipinjam dari http://tutorkom.blogspot.com

Sunday, October 9, 2011

Muadzin Masjid Haram

Tahukah anda bahwa tidak semua orang bisa menjadi muadzin di Masjid Haram ?. Ada beberapa keluarga yang sudah beberapa generasi saling mengisi mengemban tugas menjadi muadzin seperti keluarga Mulla, Shaker, Rayes, Al-AlAbbas, Hadrawi, Basnawi, Khouj, Marouf and Feedah

Sekedar untuk pengetahuan anda, sekarang Masjid Haram memiliki 13 muadzin tetap. Jumlah ini akan bertambah lagi 4-6 orang lagi di bulan Ramadhan.
Muadzin tetap sekarang adalah :

  • Ali Ahmed Mulla (على أحمد ملا)
  • Abdullah Asad Reyes (عبدالله أسعد ريس).
  • Abdulaziz Asad Reyes (عبدالعزيز أسعد ريس).
  • Mohammed Ali Shaker (محمد علي شاكر).
  • Mohammed Yousif Shaker (محمد يوسف شاكر).
  • Ibrahim Mohammed Hassan Al-AlAbbas (ابراهيم محمد حسن آل العباس).
  • Majid Ibrahim Al-AlAbbas (ماجد ابراهيم آل العباس).
  • Farouk Abdulrahman Hadrawi (فاروق عبد الرحمن حضراوى).
  • Sheikh Naif bin Salih Wa'dhudeen (نايف فيدة).
  • Ahmed Abdullah Basnawi (أحمد عبدالله بصنوي).
  • Ali Mohammed Moammar (علي محمد معمر).
  • Toufik Khouj (توفيق خوج).
  • Mohammed Siraj Marouf (حمد سراج معروف ).

Sunday, October 2, 2011

Perdalam Ilmu Manasik Anda

Nasihat ini penting untuk semua calon jamaah haji dan umrah mengingat banyaknya kesalahan-kesalahan dan kebid’ahan yang terjadi pada prosesi haji dan umrah.

Nabi Muhammad SAW hanya berhaji sekali dan beliau bersabda yang artinya
,”Ambillah dariku manasik kalian.” (HR. Muslim)
Seharusnya manasik ini gampang diikuti karena contoh hanya diberikan sekali oleh beliau, namun mengapa banyak terdistorsi? Salah satu penyebabnya adalah lemahnya ilmu dari para jamaah.

Dengan menjamurnya KBIH dan travel haji, membuat sebagian besar jamaah menggampangkannya, Toh nanti akan ada pembimbing, toh nanti akan dipandu, toh ada buku doa dsb. Masalahnya,  apakah anda yakin akan tetap bersama rombongan anda?, bagaimana bila anda mendadak terpaksa harus ke toilet? atau harus menunggui orang tua anda yang berjalan pelan-pelan?, atau anda terdesak oleh jamaah lain sehingga terpisah?  Bagi sebagian besar jamaah yang mengalami kasus ini akhirnya meramu sendiri tata caranya, sehingga bukan hal yang aneh bila anda mendapati jamaah yang melakukan tahallul setelah sa’I dan thawaf haji (thafaf Ifadhah), tidak shalat 2 rakaat setelah selesai tawaf, menjama’ melempar jumrah, dan banyak lagi tata cara menyimpang yang terjadi.

Mengingat bahwa ibadah haji dan umrah ini memerlukan biaya yang besar, amatlah sangat disayangkan kalau calon jamaah tidak menguasai tata cara yang sesuai sunnah. Insya Allah tidak sulit, anda tidak harus menghafalkan doa berbahasa Arab segambreng karena hanya akan membuat anda panik. Yang harus anda ingat hanya doa di antara Rukun Yamani dan Rukun Hajar Aswad, doa saat memulai sa’i dan doa diantara dua diantara dua lampu hijau (untuk laki-laki), selanjutnya terserah anda sesuai hajat masing-masing, dengan bahasa apapun yang anda pahami.

Yang lebih penting untuk anda ingat adalah urutannya, sunnah-sunnahnya dan larangannya.

Dengan melakukan ibadah secara mandiri banyak keuntungan untuk calon jamaah.
  1. Anda tidak perlu membuat aneka formasi demi mempertahankan rombongan anda,
  2. Anda dapat mengatur sendiri ritme anda, dan bisa dengan bebas berlama-lama berdo’a  di tempat yang mustajab
  3. Anda akan terhindar dari kemungkinan mendzalimi jamaah lain akibat desakan anda
  4. Anda bisa mengatur waktu ibadah anda sendiri, kapan anda tawaf, sa’i atau melempar jumrah  (tentunya dalam koridor waktu yang sudah ditetapkan)

Jadi, gunakan waktu anda pada saat bimbingan sebaik-baiknya untuk memahami urutan manasik sekecil-kecilnya. Bila anda benar-benar tidak punya waktu, setidak-tidaknya gunakan waktu sebelas jam anda di pesawat.

Percayalah, beribadah haji dan umrah secara mandiri lebih nyaman dan menyenangkan.